Mengintip lokasi bersejarah di Surabaya , saksi bisu perjuangan keras para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Adakah yang berencana mengunjungi Surabaya minggu ini? Atau bulan depan?
Saat yang tepat jika kamu ingin mengunjungi Surabaya dalam waktu dekat, kenapa? Tak terasa, kita mulai memasuki bulan November, di mana pada bulan tersebut akan diperingati hari Pahlawan.

Hayo, masih ingat kan, tanggal berapa kita memperingati hari Pahlawan?
Agak lupa? Oh, no… Yaudah, nggak apa-apa, tenang saja saya akan memberimu jawabannya. Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November. Penjelasan singkatnya, tanggal tersebut sengaja dipilih untuk memperingati pertempuran yang terjadi di Surabaya pada tahun 1945. Di mana pertempuran besar tersebut terjadi antara rakyat Indonesia yang terdiri dari pasukan-pasukan yang pro kemerdekaan Indonesia melawan Britania Raya dan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan.

Rentetan acara yang bertemakan hari Pahlawan pun mulai banyak diadakan di Surabaya jika sudah memasuki bulan November, salah satunya adalah rute SHT (Surabaya Heritage Track) milik HOS Sampoerna yang pastinya bertema perjuangan Arek-arek Surabaya.

Nah, bagi kamu yang ingin mengetahui tentang lokasi bersejarah di Surabaya lebih banyak lagi, kepo-in ulasan berikut ini ya…

1. Insiden bendera di atas gedung Hotel Oranje yang saat ini beralih nama menjadi Hotel Majapahit

lokasi bersejarah di Surabaya
hotel majapahit via www.1001malam.com

Sejarah singkatnya, hotel ini merupakan salah satu hotel mewah di Surabaya yang didirikan pada tahun 1910 dan masih beroperasi hingga sekarang. Ini artinya Hotel Oranje tersebut sudah berumur lebih dari 100 tahun. Dahulu, hotel ini dibangun oleh Sarkies bersaudara yang berasal dari Armenia.  Ternyata hotel ini dulu bernama hotel LMS sebelum beralih nama menjadi Hotel Oranje, lalu pada masa penjajahan Jepang pun sempat berganti nama menjadi Hotel Yamato.

Tepat pada bulan September, yakni pada tanggal 19 tahun 1945 terjadi ‘Insiden Bendera’ yang terjadi di area hotel tersebut. Peristiwa tersebut bermula dari sekelompok orang Belanda yang dipimpin oleh Mr. Pluegman mengibarkan bendera milik Belanda, yang memiliki warna merah putih dan biru. Kemudian para pejuang Indonesia melakukan perobekan bendera, sehingga bendera tersebut hanya memiliki warna merah dan putih.

Tragedi heroik tersebut benar-benar terjadi di atas gedung hotel, tepatnya ada di sisi bagian kanan atap gedung. Pejuang kemerdekaan Indonesia tidak lekas menyerah meskipun pasukan Belanda menembaki satu persatu pejuang yang berusaha naik ke atas tiang bendera dengan bermaksud menghentikan usaha para pejuang. Alhasil, berkat kegigihan dan perjuangan keras Mr. Pluegman pun tewas dalam insiden tersebut.

Hotel Majapahit ini terletak di Jalan Tunjungan No 65, Surabaya

2. Jembatan merah, saksi bisu tewasnya Mallaby

lokasi bersejarah di Surabaya
jembatan merah via panduanwisata.id

Siapakah Mallaby?
Salah satu pemimpin pasukan Belanda yang kembali datang ke Indonesia pada saat itu dan berusaha merebut kembali kemerdekaan Indonesia, yakni Brigjen A.W.S. Mallaby. Namun ternyata berkat kegigihan perjuangan Arek-arek Suroboyo, Mallaby pun tewas tepat di jembatan tersebut.

Jembatan merah sendiri adalah salah satu lokasi bersejarah di Surabaya yang masih digunakan hingga saat ini. Siapa sangka, ternyata dulunya jembatan ini menjadi sarana penting untuk perhubungan melewati Kalimas (salah satu sungai besar di Surabaya) menuju pusat kota Surabaya yang mungkin kini bekasnya berangsur-angsur hilang.

Selain itu, berkat adanya perjanjian antara Paku Buwono II dari kerajaan Mataram dengan VOC mengakibatkan kawasan jembatan merah menjadi pusat perniagaan di Surabaya yang mulai berkembang dengan baik. Serentetan peristiwa yang terjadi di sana pun tak ayal jika salah satu seniman kebanggan Indonesia, yakni Bapak Gesang menciptakan sebuah lagu nasional berjudul Jembatan Merah.

Jembatan merah ini terletak di Jalan Rajawali (Jalan Kembang Jepun), Surabaya

3. Gedung PTPN XII, gedung megah yang sempat menjadi markas pasukan Angkatan Darat Jepang hingga BKR Jawa Timur

lokasi bersejarah di surabaya
gedung PTPN XII via gebrokenruit.blogspot.com

Gedung megah dengan arsitektur khas eropa yang terletak di Surabaya bagian utara, masih digunakan hingga sekarang oleh PTPN XII. Gedung ini dibangun mulai tahun 1911 dan selesai dikerjaan pada tahun 1921. Dahulu gedung ini merupakan gedung HAV (Haandels Vereeniging Amsterdam) Comidies Straat.

Menurut cerita sejarah, mulai tanggal  Agustus 1945, gedung ini diambil alih oleh pemerintah Jepang untuk dijadikan sebagai markas pasukan Angkatan Darat Jepang yang ada di Jawa Timur. Lalu tidak hanya itu, gedung ini juga sempat dijadikan sebagai markas BKR di Jawa Timur yang dipimpin oleh dr. Mustopo.

Gedung PTPN XII ini terletak di Jalan Rajawali No 44, Surabaya

4. Kantor Gubernur Jawa Timur, saksi bisu saat pertempuran para pejuang melawan sekutu

lokasi bersejarah di surabaya
Kantor Gubernur Jawa Timur via www.skyscrapercity.com

Kantor yang berada di seberang Tugu Pahlawan ini, merupakan salah satu gedung yang digunakan sebagai pusat pemerintahan sejak jaman pemerintahan Hindia Belanda, Jepang hingga saat ini. Gedung yang memiliki nuansa Eropa ini memiliki dua lantai.

Hal istimewa yang dimiliki oleh gedung ini adalah usaha perdamaian yang dirundingkan antara Presiden Soekarno dengan Jenderal Hawtorn pada bulan Oktober tahun 1945. Lalu juga menjadi saksi bisu Gubernur Soerjo saat menolak ultimatum menyerah tanpa syarat yang dilakukan pada tanggal 9 November 1945.

Kantor ini terletak di Jalan Pahlawan No 110, Surabaya

 

Nah, keempat lokasi tersebut merupakan lokasi bersejarah di Surabaya yang tidak boleh kamu lewatkan satupun jika kamu ingin memutar ulang kenangan berbagai peristiwa yang berhubungan dengan Hari Pahlawan di Surabaya. 🙂