Sebelum kita masuk ke pembahasan fakta sejarah terciptanya lagu Indonesia Raya, alangkah baiknya kita untuk menyimak lirik lagu Indonesia Raya sebagai pengingat dan buat yang kadang suka lupa, bisa kamu inget-inget lagi ya HAHA!
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru, Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku,
Hiduplah negeriku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya, Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.
Indonesia Raya, Merdeka, merdeka,
Tanahku, negeriku yang kucinta!
Indonesia Raya, Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
– Lirik Indonesia Raya, W.R. Supratman-
Kemarin kita semua telah merayakan hari kemerdekaan Indonesia ke-75. Berbeda dari tahun sebelumnya, upacara perayaan tahun ini pelaksanaannya secara virtual. Untuk tahun ini, semua orang tetap dirumah dan melaksanakan upacara dengan menatap layar televisi masing-masing untuk menyaksikan prosesi pengibaran bendera merah putih di Istana Negara pada pukul 10.17 WIB.
Pada setiap upacara peringatan hari besar nasional (PHBN), lagu Indonesia Raya selalu kita dengarkan dan kita nyanyikan bersama. Tanpa kita sadari, lagu ini ternyata memiliki beberapa fakta sejarah yang belum kita ketahui.
Latar Belakang Pembuatan Lagu
Sebelum lagu Indonesia Raya diciptakan, telah ada lagu perjuangan dengan judul dari barat sampai ke timur sebagai lagu kaum pergerakkan. Namun, lagu tersebut belum menunjukkan semangat kebangsaan yang dapat menggugah semangat perjuangan. Ditambah, pada saat itu W.R. Supratman juga menemukan artikel surat kabar sin po, yang menyatakan bahwa harusnya ada putra bangsa yang dapat membuat lagu kebangsaan.
Kalau bangsa Belanda punya lagu kebangsaan Wilhelmus, mengapa Indonesia belum punya. Sebab itu sekarang saya sedang mulai mengarang lagu dan saya beritahukan juga kepada bapak dan saudara-saudaraku untuk mendapat restunya.
Wage Rudolf Supratman pada pertengahan tahun 1926
Selain dari surat kabar Sin Po, keinginan Supratman untuk menggubah lagu kebangsaan kemudian semakin bertambah setelah melihat berita dari Indonesische Studieclub yang dipimpin Soekarno, bahwa perlu adanya segera lagu nasional.
Menurut Bondan Winarno, dalam proses penggubahan lagu kebangsaan, Supratman juga mendapat bantuan dari Theo Pangemanan, seorang tokoh kepanduan yang mahir bermain musik.
Judul awalnya hanya Indonesia, sementara liriknya terinspirasi dari jargon dan ungkapan aktivis yang sering ia dengar di Gang Kramat. Lagu gubahannya ini pertama kali diperdegarkan pada saat Kongres Pemuda II pada tahun 1928. Pada 10 November 1928, untuk pertama kalinya lagu Indonesia dipublikasikan dalam surat kabar.
Penyanyi Pertama
Lagu Indonesia Raya Pertama kali dibawakan oleh Dolly Salim, putri dari Agus Salim pada kongres pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928. Beliau berasal dari daerah minahasa yang datang bersama rekannya, Johana Tumbuan. Pada saat itu, usia dari Wanita bernama lengkap Theodora Athia Salim masih 15 tahun.
Arransemen
Fakta sejarah yang cukup mengkagetkan adalah ternyata pembuat aransemen lagu Indonesia Raya yang sampai saat ini masih dipakai adalah seorang warga Belanda yang bernama Jos Cleber. Selain itu, di negara asalnya, beliau terkenal sebagai seorang pemain violin, Trombon, dan juga Arranger musik yang piawai. Pada akhir 1950-an, Jusuf Ronodipuro, kepala RRI Studio Jakarta, meminta Cleber menggubah partitur lagu Indonesia Raya untuk orkes filharmoni. Beliau merevisi lagu Indonesia Raya sebanyak tiga kali. Kleber berpendapat bahwa lagu Indonesia Raya harus berirama mars atau tempo di marcia. Penilaian Cleber ini mengacu pada lagu gubahan Nobuo Lida, sementara partitur asli yang ditulis oleh W.R. Soepratman tertulis tanda irama “Oepatjara, djangan terlaloe tjepat”. Aransemen ini terekam dalam master rekaman yang terbuat dari lilin yang nantinya digunakan untuk pembuatan piringan hitam. Nah, Versi inilah yang terus dipakai hingga saat ini.
Hmm gimana ni gaes, unik bangetya fakta sejarah terciptanya lagu Indonesia Raya ini ya! WAW!
Sumber : historia.id
Baca Juga :
