dparagon.com – Ketika musim hujan, pernahkah kalian mencium aroma khas hujan? Nah, kalau kamu pernah, aroma khas itulah yang kemudian disebut petrichor. Kenapa namanya petrichor? Nama petrichor sendiri tersusun dari bahasa Yunani, yaitu “petra” yang berarti batu dan “ichor”, yang dalam mitologi Yunani, merupakan darah para dewa.
Pertanyaan yang paling sering muncul dibenak kita setelah mengetahui bahwa hujan membawa aroma khas adalah – Kenapa hujan memiliki aroma, padahal hujan hanya tersusun dari molekul air saja? Nah, memang hujan tidak membawa aroma petrichor tersebut. Aroma ini muncul dari tanah yang telah terkena tetesan hujan.
Penelitian Mengenai Petrichor
Peneliti pertama yang memberikan nama dan mendeskripsikan aroma khas hujan tersebut adalah Isabel Bear dan Richard Thomas. Mereka melakukkan beberapa percobaan, dan menuliskan hasil penemuannya di buku “Nature of Argillaceous Odour” pada tahun 1964. Di buku tersebut mereka menyatakan bahwa aroma khas hujan tersebut datang dari minyak yang mereka temukan setelah melakukan penyulingan uap dari batu yang terpapar sinar matahari, dan didalamnya terdapat minyak kekuningan yang terperangkap. Nah, mereka menyatakan minyak kekuningan tersebut yang menjadi alasan munculnya aroma petrichor.
Baru-baru ini juga muncul penelitian yang datang dari Massachusetts Institute of Technology yang dilakukan oleh Cullen Buie. Cullen Buie melakukan percobaan dengan alat-alat yang lebih canggih, yaitu kamera yang kemudian digunakan untuk merekam jatuhnya tetesan hujan yang mengenai 38 permukaan material berbeda. Tetesan air yang jatuh mengenai material mineral kemudian terpecah di udara yang disertai munculnya gas aerosol. Team Cullen Buie percaya bahwa aerosol tersebut yang menyebabkan aroma petrichor muncul dikala hujan.
Adakah Parfumnya?
Kalau baunya yang khas begini sangat menenangkan, pasti menyenangkan sekali kalau punya parfum berbau seperti aroma khas hujan. Oops, pertanyaan ini ternyata sudah dijawab loh oleh salah satu pembuat parfum yang ada di India.
Yup! Nama parfumnya adalah Mitti Attar. Metode yang digunakan untuk membuat parfum ini disebut dengan deg-bhapka. Prosedurnya yaitu meliputi membakar, dan penyulingan uap dari tanah liat. Karena metode ini menggunakan metode kuno, jadi untuk menghasilkan parfumnya membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar satu bulan.
Source : beautyrabbithole.com, science20.com, analyticalanswersinc.com
