Yeay! Akhirnya, hujan turun juga ya setelah penantian panjang selama kemarau. Eh, tetapi bagaimana nih yang punya rencana jalan-jalan di pekan yang masuk pada musim penghujan seperti sekarang?

Tenang, jangan langsung murung atau malah membatalkan rencana liburanmu begitu saja. Mungkin ada sebagian orang yang memiliki anggapan bahwa liburan yang asyik dan seru adalah liburan yang didukung cuaca cerah dan biasanya hal ini  sangat mungkin terjadi pada musim kemarau saja.
Eh, siapa bilang? Saya tidak sepenuhnya setuju dengan anggapan seperti itu, liburan kita tetap bisa asyik kok meskipun jadwal jalan-jalan ternyata masuk di musim penghujan. Kamu pun bisa melakukan banyak hal yang tidak kalah menyenangkan.

Nah, kali ini dParagon.com berusaha mencari alternatif jalan-jalan di Malang ketika musim penghujan supaya liburanmu tetap menyenangkan. 🙂

1. Menikmati hangatnya seporsi bakso khas Malang yang rasanya nendang

malang
bakso via halomalang.com

Malang memang terkenal dengan kulinernya yang satu ini, yaitu bakso. Di tengah dinginnya hawa Malang dan ditambah dengan hujan yang tidak tahu kapan redanya, rasanya merasa berdosa jika tidak menghangatkan badan dan mengisi perut dengan seporsi bakso.

Kamu bebas menjatuhkan pilihan untuk menyantap bakso dari tukang bakso keliling yang menggunakan gerobak, kaki lima hingga restauran. Bisa kamu bayangkan uap kuah bakso yang masih panas membelai hidung kamu dengan aroma yang tidak bisa diragukan lagi kelezatannya dan tersedia pula berbagai varian isi untuk seporsi bakso, mulai dari bihun, tahu, bakso goreng, hingga siomay goreng. Hmmm, nikmat mana yang bisa kau dustakan dari seporsi bakso yang masih hangat di tengah hawa dinginnya Malang?

2. Melihat langsung gerbong maut dan benda-benda koleksi lainnya di Museum Brawijaya

malang
gerbong maut via kompas.com

Jika kamu jalan-jalan ke pusat kota dan melintas di Jalan Ijen, kemudian kamu menjumpai kompleks bangunan yang cukup luas, tidak lupa sebuah meriam kuno dan beberapa kendaraan besar seperti tank berdiri kokoh di halaman, itu tandanya kamu sedang berada di depan Museum Brawijaya. Tidak usah pikir panjang, langsung saja arahkan kendaraanmu untuk masuk ke area ini.

Museum yang beralamat di Jalan Ijen ini telah diresmikan sejak 4 Mei 1968 atas usul mantan Pangdam VIII/Brawijaya tahun 1959-1962 yakni Brigjend TNI (Purn) Soerachman. Apa saja sih yang bisa kamu lakukan di museum ini? Kamu dapat melihat langsung benda-benda yang merupakan saksi bisu jaman perjuangan para pejuang dalam merebut hingga mempertahankan kemerdekaan NKRI. Benda koleksi yang dipamerkan di sana meliputi kendaraan perang seperti tank berbagai tipe, meriam, peralatan dan perlengkapan yang digunakan oleh pejuang kemerdekaan, termasuk gerbong tua yang dinamakan gerbong maut pun jga dipamerkan di sana.

Tidak hanya itu, di sana kamu pun bisa mengetahui sejarah singkat tentang perkembangan kota Malang dan juga melihat berbagai macam koleksi perpustakaan Museum Brawijaya mulai dari buku-buku, dokumen sejarah TNI hingga karya lainnya. Wih, lumayan lengkap juga kan di sana? Tidak hanya ber-narsis ria tetapi kamu juga dapat menambah wawasan baru tentang sejarah Indonesia.

3. Mengetahui seluk beluk perkembangan Malang di Museum Tempo Doeloe Malang

malang
museum tempo doeloe via indohoy.com

Meski usia museum ini tidak setua Museum Brawijaya dan tergolong baru di Malang, namun keberadaan museum ini telah menjadi salah satu lokasi favorit yang harus kamu kunjungi ketika jalan-jalan ke kota Malang. Hal menarik apa saja sih yang ada di museum ini?

Begitu menapakkan kaki di bagian depan museum saja kamu akan disambut dengan nuansa yang unik dan mungkin jarang kamu temui ketika sedang jalan-jalan di museum lain. Museum ini memiliki ruang yang disekat-sekat dan memiliki tema yang berbeda di setiap ruangnya. Museum Tempo Doeloe memungkinkan kamu untuk belajar banyak tentang seluk beluk perkembangan Malang mulai dari jaman pra sejarah hingga sekarang, semuanya dijelaskan secara unik dan tidak membosankan.

4. Memanjakan perut sekaligus mata di Inggil Museum Resto

malang
inggil museum resto via malangonline.com

Setelah puas berkeliling ke segala penjuru yang ada di Museum Tempo Doeloe, nggak ada salahnya kamu meluangkan waktu untuk mampir ke restauran yang namanya pun sudah tidak asing di telinga para pejalan. Tidak jauh dari museum terdapat sebuah restauran yang bernama Inggil Museum Resto.

Di rumah makan ini kamu tidak hanya sekedar menyantap berbagai macam menu kuliner tetapi juga sekaligus memanjakan mata bonus wawasan yang semakin bertambah luas. Ya! Karena di restauran ini selain memiliki arsitektur yang unik dan identik dengan budaya Jawa, di restauran ini juga menyimpan banyak sekali koleksi benda antik. Seperti mata uang kuno, radio-radio antik hingga mesin jahit antik juga ada.

Kebayang kan ketika kamu berkunjung kesana, meskipun diluar cuaca sedang mendung atau hujan tetapi itu semua tidak menyurutkan kamu untuk melatih keterampilan fotografimu hingga ber-selfie ria.

5. Belajar sejarah perkembangan teknologi kedokteran di bidang kesehatan jiwa di Museum Kesehatan Jiwa

malang
museum kesehatan jiwa via alamatpenting.com

Ternyata di Malang juga ada museum yang berkonsep unik, yakni Museum Kesehatan Jiwa. Namun sayangnya baru segelintir orang yang mengetahui tentang keberadaan museum yang berlokasi di Lawang.  Museum Kesehatan Jiwa atau mungkin lebih dikenal dengan Museum RSJ Lawang ini baru diresmikan pada 23 Juni 2009, lokasinya yang cukup jauh dari pusat kota Malang mungkin yang menyebabkan museum ini jarang diketahui oleh kebanyakan orang.

Jika dilihat dari namanya, tentunya museum ini memiliki benda koleksi yang tidak jauh dari bidang kesehatan jiwa, seperti sejarah dan perkembangan ilmu kedokteran di bidang kesehatan jiwa. Mulai dari benda-benda yang digunakan untuk pengobatan hingga dokumen-dokumen kuno milik RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.

Tertarik untuk kesana? 🙂