Angka numerik tentu saja kita sering menggunakannya. Angka-angka numerik 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 sudah banyak membantu manusia untuk menghitung, menganalisis bahkan memeprediksi sesuatu. Tidak terbayang sebelumnya jika para ilmuan terdahulu tidak ada yang menemukan angka-angka ini tentu akan sangat sulit dalam melakukan perhitungan perhitungan tersebut. Angka 0 angka yang bisa di bilang tidak bernilai sekalipun, nyatanya amat sangat berguna dalm kehidupan sehari-hari. Lalu bagaimanakan asal mula angka 0? siapa yang menemukan dan memperkenalkan angka 0 ini, sehingga angka 0 ini bisa memberikan manfaat yang banyak bagi peradaban kehidupan manusia?

angka 1

Suku Sumeria tahun 3000 SM

sumeria

Dalam berbagai literatur, sebenarnya belum di ketahui secara pasti siapa yang pertama kali menemukan angka-angka numerik tersebut. Namun menurut Abah Salma Alif Sampayya, dalam bukunya Keseimbangan Matematika dalam Alquran , catatan angka pertama kali ditemukan pada selembar tanah liat yang dibuat suku Sumeria yang tinggal di daerah Mesopotamia sekitar tahun 3.000 SM.

hieroglif

Setelah dari mesir, para peneliti menemukan pula penemuan angka 0 di beberapa tempat lain, di antaranya :

1. Suku Maya

suku maya

Suku Maya adalah suku yang pernah mendiami meksiko bagian selatan dan Amerika Tengah lainnya. Pusat kebudayaannya berada di semenanjung Yukatan. Kota paling awal berdirinya diperkirakan pada abad ke-3 di hutan Guatemala yang lebat dan yang terakhir diperkirakan dibangun pada abad ke-10 dan abad ke-11 pada sebuah dataran di Yukatan bagian Utara. Kota-kota ini merupakan peninggalan orang-orang Maya yang memiliki tingkat kebudayaan yang tinggi dengan catatan arsitektur paling beraneka ragam dan paling maju. Kebudayaan suku Maya ini berkembang dari abad ke-1 S M sampai mulainya penanggalan Masehi.

Suku Maya menggunakan angka Nol sendiri untuk sebagai pengganti angka, dalam sebuah sistem tempat-nilai vertikal. Hal ini dianggap sebagai salah satu prestasi terbesar budaya mereka (suku Maya).

2. Bangsa Babylonia

bangsa babylonia

Pada awalnya bangsa babylonia tidak memiliki lambang khusus untuk angka nol, karena ruang kosong antara bilangan dianggap cukup menjadi pembatas. Namun, ruang kosong tersebut dapat dengan mudah terabaikan atau disalah tafsirkan sehingga mereka membuat lambang untuk menunjukkan angka 0 ini. Bentuknya sendiri seperti angka 0 yang sekarang.

3. India

india

Pada abad ke-7 matematikawan India bernama Brahmagaputra, memperkernalkan beberapa sifat-sifat angka 0. Sifat-sifatnya adalah suatu bilangan bila dijumlahkan dengan Nol adalah tetap, demikian pula sebuah bilangan bila dikalikan dengan Nol akan menjadi Nol. Tetapi, Brahmagupta menemui kesulitan, dan cenderung ke arah yang salah, ketika berhadapan dengan pembagian oleh bilangan Nol “sebuah bilangan dibagi oleh Nol adalah tetap”. Tentu saja ini merupakan suatu kesalahan fatal sekali. Tetapi, hal ini tetap harus sangat dihargai untuk ukuran saat itu (abad ke-7).

4. Baghdad

baghdad

Setelah ilmuan-ilmuan di Arab mengenal konsep angka dari India, kemudian ilmuan islam dii Baghdad. Dan salah satu bentuk pengembangan yang fenomenal adalah dikenalinya angka-angka numerik seperti yang sudah kita ketahui sekarang ini. Penemuan ini berhasil dilakukan kurang lebih pada pertengahan abad ke 9. Oleh seorang ilmuan muslim yang bernama Abu Abdullah Muhammad Ibnu Musa Al Khawarizmi. Baliau di juluki bapak matematika karena deskasinya yang luar biasa dalam dunia matematika. Beliau pernah menulis buku yang berjudul Al-Jabr wal Muqaabalah.

Maka beliau pun mulai menganalisis angka-angka yang sudah ada pada saat itu yaitu angka Romawi dan India. Hasil analisa beliau ternyata menghasilkan adanya kekurangan dalam konsep angka-angka tersebut.

Maka kemudian beliau memperkenalkan konsep angka baru yang memiliki filosofi dan mensolusikan perhitungan yang besar dan rumit.

Setiap bentuk angka merepresentasikan banyaknya sudut. seperti angka 0 tidak memiliki sudut, angka 1 memiliki 1 sudut angka 2 memiliki 2 sudut, dan seterusnya.

angka

Bagaimana? sangat menakjubkan bukan hasil karya ilmuan di zaman dahulu ?

sumber :

https://adlanmuslim.com

http://www.tendasejarah.com

http://tanyakenapa.net