Jogja Merupakan Surganya Kuliner Yang Bikin Kangen

Jogjaa merupakan daerah yang banyak menjadi kunjungan wisata di Indonesia bahkan banyak juga turis yang datang ke Kota Jogjakarta. Jogja salah satu kota paling populer yang mendapat julukan kota pelajar dengan masyarakatnya yang ramah membuat nyaman setiap yang berwisata di kota ini. Dibawah ini merupakan kuliner khas jogja yang sangat enak :

1. Gudeg Jogja

Kurang lengkap rasanya jika ke Jogja tidak merasakan lezatnya Gudeg. Makanan khas dari Yogyakarta ini memang menjadi salah satu daya tarik dari dunia kuliner Jogja. Gudeg sendiri merupakan makanan dengan bahan utama nangka muda yang dimasak selama berjam-jam dengan menggunakan santan dan bumbu tetrtentu sehingga gudeg memiliki cita rasa yang legit dan gurih serta sedikit manis.

Pusat gudeg di Jogja sendiri berada di daerah Wijilan dimana memang terdapat banyak warung-warung gudeg di sepanjang jalan tersebut. Salah satu nilai plus gudeg adalah sifatnya yang tahan lama, dan bisa di hangatkan terus yang makin lama malah semakin enak rasanya.

Saran! jika anda belum terbiasa dengan masakan manis khas jogja usahakan jangan terlalu banyak cukup sekedarnya saja yang penting bisa merasakan, jika sudah terbiasa makan gudeg adalah kenikmatan tersendiri.

2. Oseng-oseng Mercon

Puluhan orang duduk lesehan di atas tikar di pinggir jalan. Raut wajah mereka tampak terengah-engah, matanya melotot. Beberapa sibuk mengelap peluh di keningnya.
Inilah efek dari oseng-oseng mercon. Berdiri sejak tahun 1998 kondang hingga ke berbagai kota, menarik setiap pejalan untuk mencoba. Mercon, yang dalam Bahasa Indonesia adalah petasan menjadi nama kuliner bukan tanpa sebab. Buntelan mesiu yang sering dipakai dalam perayaan Imlek dan meramaikan lebaran ini seolah meledakkan dirinya di mulut. Seperti pejuang berani mati yang mengantar bom ke sarang musuh. Begitulah oseng-oseng racikan Bu Narti meluluh lantakkan kita. Membuat mata melotot, terengah-engah sambil mengipas lidah, hingga gobyos kotos-kotos, peluh bercucuran membasahi.
Dilihat dari bentuknya, tak ada yang menarik dari hidangan ini. Hanya nasi putih panas ditemani oseng-oseng sederhana berisi kikil, gajih, kulit, dan tulang muda. Orang Jogja menyebutnya koyoran. Terlihat sangat berminyak, ditambah kepungan irisan cabai rawit yang bijinya menempel di koyoran. Sedikit mengerikan.
Daftar harga:

  • Oseng-oseng Mercon: Rp 9.000 / porsi
  • Nasi: Rp 3.000 / porsi

3. Sate klatak

Daging kambing muda yang ditusuk dengan jeruji sepeda. Tusukannya bukan tusukan bambu biasa dan ukuran potongan daging kambingnya lebih besar tiga kali dari sate biasa. Tidak heran kalau penyajiannya tiap porsi hanya dua tusuk dan harganya Rp 12.000. Jadi harga per tusuknya Rp 6.000.

Sate klatak memiliki keunikan dan berbeda dengan sate biasa. Pada proses pembakaran sate klatak hanya dibumbui garam saja dan polos warnanya. Sedangkan sate biasa biasanya dibumbui lengkap dan sausnya sudah lazim dengan kacang atau kecap manis. Sate klatak yang bikin unik adalah cara penyajiannya dengan kuah gule kambing yang kental.

Tapi jangan khawatir bagi pengunjung yang kelaparan dan buru-buru ingin makan sate klatak. Pasalnya di daerah Bantul banyak berjejer warung sate klatak terutama yang di Jalan Imogiri Timur, Bantul. Anda tinggal pilih warung mana yang sepi pengunjung untuk memesan sate klatak.  Salah satu yang terkenal adalah sate klatak pak pong, jika di bandingkan dengan warung yang lain warung sate pak paong mempunyai tempat yang lebih luas dan mempunyai suasana yang paling pas untuk nongkrong atau sekerdar santai bersama keluarga atau rekan. Jika saya perhatikan para pengunjung , ada sebagian yang memang sengaja meeting disana. keren kan.

4. Sego pecel

Pecel, salah satu kuliner khas dari Jawa Tengah dan Jogja. Kumpulan sayur yang telah direbus, biasanya terdiri dari tauge, kangkung, bayam, kacang panjang dan lain-lain diguyur oleh bumbu pecel khas yang terbuat dari kacang.

Di Kota Jogja ada satu tempat legendaris yang menjual kuliner khas ini, berlokasi di sekitar kampus Universitas Gadjah Mada . Namanya: SGPC Bu Wiryo 1959, SGPC sendiri merupakan singkatan dari kata Sego Pecel (Nasi Pecel). Adonan Bumbu pecel yang pas menjadi andalan dari tempat makan yang satu ini, bumbu kacangnya memang menyajikan cita rasa manis dan pedas yang terpadu secara sempurna sehingga membuat candu buat banyak orang. Hampir tidak pernah perjalanan ke Jogja dilewati tanpa mampir ke tempat ini. Untuk menemaninya, kita bisa memilih berbagai gorengan, mulai dari tempe, tahu, kerupuk gendar, kerupuk aci, telor ceplok, bakwan dan lain sebagainya.

Harga makanan di sini benar-benar bersahabat dengan kantong. Tidak pasti harga per-itemnya berapa, tapi biasanya sekali makan dengan menu seporsi nasi pecel, 1 telur ceplok, 3 buah gorengan dan segelas teh manis hanya Rp13.000.

5. Sate kuda

Di Jogja, Sate Kuda Gondolayu yang berlokasi di sebelah Barat Jembatan Gondolayu (Jembatan Jenderal Sudirman) terkenal dan menjadi santapan ekstrem yang lezat. Warung yang dibuka Bu Suparti pada 1997 ini buka setiap hari pada jam 9.00-22.00 laris manis. Harganya cukup terjangkau dengan 6 tusuk dihargai Rp. 12.000. Para pecinta kuliner Jogja baik berbondong bondong menyantap daging kuda yang tekstur dagingnya empuk dan mudah dicerna ini. Warung Sate Kuda Gondolayu juga punya menu andalan yaitu alat kelamin kuda atau torpedo yang bermanfaat untuk mengobati sesak napas dan meningkatkan vitalitas kaum pria.

Warung Sate Kuda Gondolayu yang dibuka sejak tahun 1997 ini mempunyai menu andalan yaitu alat kelamin kuda atau torpedo yang dipercayai bermanfaat untuk mengobati sesak napas dan meningkatkan vitalitas kaum pria. Selain itu, daging kuda kaya akan oksigen dan rendah kolesterol. Sifat kuda yang hiperaktif menjadikan dagingnya tidak terlalu banyak lemak sehingga aman dikonsumsi oleh masyarakat. Daging kuda dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit seperti pegal pegal, rematik, asma, flek paru paru, eksem, epilepsi, vitalitas, dan masih banyak lagi. Ini makin mempopulerkan daging kuda sebagai kuliner Jogja andalan.

Sate yang tidak dibumbu kecap ataupun bumbu kacang ini tak berbeda jauh dengan sate kambing. Dan begitu disantap, rasanya tak kalah lezat dari sate kambing. Rasanya yang memang sedikit menyerupai daging kambing ini bertambah lezat karena daging kuda tidak prengus. Poin plus inilah yang membuat daging kuda terasa lebih bersahabat bagi siapa pun. Belum lagi teksturnya yang lembut. Rasanya yang memang sedikit menyerupai daging kambing ini bertambah lezat karena daging kuda tidak prengus. Poin plus inilah yang membuat daging kuda terasa lebih bersahabat bagi siapapun. Belum lagi teksturnya yang lembut, hmmm dijamin memanjakan lidah deh…

6. Sambel Welut

Wisata di Jogja memang selalu menyenangkan.banyak Tempat wisata menarik apa lagi banyak Makanan khasnya bisa melengkapi perjalanan wisata anda salah satunya sambal welut. Sesuai dengan namanya, tentu saja menu utama yang disajikan di warung Sambal Belut dan Belut Goreng.

jika Anda berkunjung ke daerah Dokaran, Tamanan, Banguntapan Bantul, Anda dapat menemukan warung Sambal Belut dan Belut Goreng Pak Sabar. Warung makan ini cukup mudah untuk ditemukan. Jika Anda datang dari arah Yogyakarta, Anda dapat melewati Jl Sisingamangaraja, dan terus ke arah selatan sampai Anda tiba di ring road selatan.

Kemudian, Anda harus terus ke selatan mengikuti Jl Imogiri Barat, sampai sekitar km 6, kemudian belok ke arah timur. Anda akan menemukan papan nama warung ini di sebelah kanan jalan. Banyak pengunjung yang datang rombongan meski harus blusukan untuk menuju warung Pak Sabar, Nggak heran, karena sambel cabe hijau dan welutnya sangat lezat, menggugah selera dan sangat pas disantap bersama berbagai lauk pauk yang disediakan

7. Bakmi Jawa

Mi jawa adalah olahan bakmi rebus yang dimasak dengan mengunakan racikan bumbu-bumbu khas masakan Jawa. Jadi sebenarnya olahan mi Jawa bukan hanya bakmi godhog atau bakmi yang direbus dan diberi kuah, akan tetapi mia jawa dapat disajikan menjadi mie goreng yang dimasak dengan racikan bumbu yang hampir sama tetapi tidak menggunakan kuah dan disajikan dalam keadaaan kering .Pesanan dimasak dalam wajan yang tidak terlalu besar. Setelah itu dilakukan penambahan suwiran daging ayam kampung dan telur bebek dalam masakan.
Penjual bakmi jawa Yogyakarta mulai keluar untuk berdagang pada waktu senja dengan meletakkan gerobak ditempat yang sudah ditentukan seperti biasanya. Biasanya penempatan gerobak bakmi tersebut memilih tempat yang strategis dan mudah dijangkau pembeli.Bakmi Jawa sekarang ini banyak tersebar di Yogyakarta dan kota-kota di Jawa Tengah. Sebenarnya Bakmi Jawa Yogyakarta berasala dari Desa Piyaman Wonosari Gunungkidul. Para penjual bakmiYogyakarta dari asal desa tersebut berdagang di berbagai kota –kota besar di Indonesia.Akan terpikir dalam benak kita, dari sekian banyak penjual bakmi  Yogyakarta, yang manakah yang paling enak dan murah. Akan tetapi pertanyaan itu menjadi sulit dijawab karena selera orang yang berbeda beda dan sangat relatif.

8. Nasi Kucing

Masyarakat Jogja Siapa yang tidak kenal nasi kucing? dengan ciri khas Porsi nasi sedikit dan biasanya ditambah sambal, ikan, dan tempe, lalu dibungkus daun pisang. untuk makan nasi kucing tidak cukup hanya makan satu bungkus saja, bisa dua,bisa tiga, untuk yang biasa makan dengan porsi jumbo tentu bisa saja menghabiskan 10 bungkus untuk sekali makan.

Harganya yang murah dan porsi yang pas ternyata membuat sego kucing menjadi makanan yang cukup laris di angkringan, biasanya diburu para mahasiswa. Banyak mahasiswa yang menyantap sego kucing setiap malamnya.
Sego kucing menjadi menu utama hampir setiap malam. Biasanya sego kucing dijual dengan harga antara Rp 750-Rp 1.500 setiap bungkusnya, tergantung tempatnya.  Lauk sego kucing ini biasanya hanya satu macam. Tetapi di angkringan disediakan juga berbagai macam lauk. Lauk-lauk yang disediakan antara lain sate usus, ati ampela dan gorengan seperti tempe mendoan dan bakwan.Angkringan yang menyediakan sego kucing rata-rata buka mulai pukul 17.00-23.00 WIB