Foto diambil dari instagram @malangbeautiful_

Ayas, oskab, dan lain sebagainya. Pasti kamu seringkali mendengar kata-kata itu ketika sedang pergi ke kota malang. Terlebih lagi, bagi orang yang belum pernah ke malang, kata-kata ini sulit untuk dipahami. Buat yang belum tahu, kata-kata unik ini disebut dengan bahasa walikan malang. Namun, sebenarnya bahasa walikan ini mudah untuk kamu pahami. Asal katanya berasak dari kebalikan kata, atau dalam bahasa jawa walik (balik).

Asal Usul

Selain unik, bahasa walikan malang ini juga ternyata memiliki sejarah. Awal kemunculannya adalah dari pemikiran para pejuang saat jaman perjuangan Gerilya Rakyat yaitu kelompok Gerilya Rakyat Kota (GRK). Bahasa walikan pada masa itu berfungsi sebagai alat komunikasi antar pejuang sekaligus menjadi identitas untuk mengenal kawan maupun lawan. Adapun ide penggunaan bahasa walikan ini adalah Pak Suhudi Raharno. Karena makin akrab dan menjadi bahasa pergaulan sehari-hari. Alhasil para pejuang dapat menguasai bahasa ‘baru’ ini dalam waktu singkat.

Penggunaan Bahasa

Untuk menggunakan bahasa ini tergolong mudah, karena kamu cukup mengetahui cara pengucapan dan penulisan yang terbalik dari belakang. Seperti kata bakso, menjadi “oskab”. Kemudian ada kata budal yang berubah menjadi “ladup”. Namun, ada beberapa kata yang sudah mendapat kesepakatan dari masyarakat Malang apabila ada kata yang sulit dibalik. Sehingga, pada kasus ini, makan harus mencari istilah dan padanan yang sesuai agar tidak mudah lupa. Contohnya adalah kata Belanda atau kata orang Jawa “Londho” menjadi istilah “Nolo”.

Kemudian untuk menyebut seseorang, menggunakan kata ‘uka = aku’, ‘ayas = saya’, ‘umak = kamu’. Sedangkan unutk mneyebut sesuatu hal yang bagus, mendapt imbuhan istilah nez, berasal dari bahasa arab ‘zen’. Begitu pula dalam menyebut orang tua laki-laki. Orang arab biasa memanggilnya dengan sebutan ‘abah’ atau ‘sebeh’ yang kemudian menjadi ‘ebes’. Istilah ‘ebes’ kemudian berkembang dan menjadi populer sebagai gelar kehormatan tidak resmi kepada para komandan, pemimpin atau pemuka masyarakat yang senior oleh segenap masyarakat malang sampai sekarang.

Nah, berikut ini adalah beberapa bahasa walikan yang bisa kamu ketahui :

  1. Adapes – Sepeda
  2. Adapes Rotom – Sepeda Motor
  3. Amalatok – Kotalama
  4. Ambek – dengan; dan
  5. Ebes – bapak; panggilan hormat tidak formal
  6. Rotom – motor
  7. Ayas – saya
  8. Umak – kamu
  9. Holopes – sepuluh
  10. Kadit – tidak
  11. Kera – Arek; Orang
  12. Kipa – baik
  13. Sam – Panggilan untuk laki-laki
  14. Soak – kaos
  15. Tahes – sehat

 

Sumber : Turutangan Malang, Malang Pos