Sejarah Candra Naya
Diambil Dari Kompas.com Via Website Kompas.com

Sejarah Candra Naya, Rumah Kuno Mayor China. – Mengulik bangunan bersejerah di Jakarta emang gak ada habisnya. Salah satu bangunan bersejarah dan perlu kamu tahu adalah Rumah Candra Naya.

Lokasi Rumah Candra Naya berada di Jalan Gajah Mada No.3, Rt.03/Rw.05, Glodok kec. Taman Sari, Jakarta Barat. Letaknya sekitar sekitar 1.5 KM dari Hotel D’paragon Gajah Mada Jakarta.

Letak Rumah Candra Naya berada di komplek hotel dan apartemen. Rumah dengan gaya arsitektur Tionghoa ini masih berdiri tegak dan tidak mengalami perubahan meskipun dikelilingi bangunan modern. Nah, letaknya ini lah yang menjadi sebuah keunikan dan banyak orang yang ingin tahu cerita sejarah Rumah Candra Naya.

Gimana Sih Cerita Sejarah Candra Naya?

Buat kamu yang penasaran dengan cerita sejarah Candra Naya, simak artikel ini sampai akhir ya.

Tahun Berdiri Candra Naya

Belum diketahui Pasti kapan Candra Naya ini didirikan. Menurut informasi yang didapat dari sebuah cerita di bagian depan bangunan, diperkirakan Candra Naya dibangun pada tahun Dingmao (Kelinci Api) atau lebih tepatnya tahun 1807.

Rumah ini dibangun oleh Kwouh Tian Sek, sebagai hadiah kelahiran anaknya yang bernama Kwouh Tjeng Tjoang. Dalam riwayat keluarga, Kwouh Tian Sek memiliki 3 orang putra dan salah satunya adalah Kwouh Tjeng Tjoang.

Rumah Candra Naya dan Kwuoh Tjeng Tjian.

Tidak diketahui pasti bagaimana fungsi rumah ini sampai akhirnya digunakan oleh Kwuoh Tjeng Tjoan saat masih kecil hingga dewasa. Tetapi setelah dewasa dan menikah, sebagian rumah dijadikan kantor dan sebagiannya lagi digunakan sebagai tempat tinggal dia dan keluarganya.

Dalam ceritanya, Kwouh Tjeng Tjoan merupakan orang kaya raya yang memiliki bank, toko beras,  14 orang istri dan 24 Anak. Salah satu anaknya adalah Kwouh Kim An sekaligus pewaris Rumah Candra Nadya.

Rumah Candra Naya dan Kwouh Tian Sek

Kwouh Tian Sek adalah pewaris terakhir Rumah Candra Naya. Dia adalah sosok yang memiliki peran penting di Batavia pada masa Hindia Belanda. Saat itu dia memiliki peran sebagai seseorang yang mengurus kepentingan masyarakat Tionghoa.

Pada tahun 1905, beliau diberi pangkat sebagai Letnan Tionghoa oleh Belanda. Lalu pada tahun 1908 beliau dipromosikan menjadi Kapten Tionghoa. Kemudian pada tahun 1910, Kwouh Kim An diresmikan menjadi Mayotmr Tionghoa. Nah, gak heran kalo sampai sekarang Candra Naya dikenal dengan Rumah Mayor.

Bukan hanya sekedar tempat tinggal, Kwuoh Tian Sek menggunakan sebagian rumah sebagai pusat kegiatan untuk mengurus para masyarakat Tionghoa, khususnya untuk wilayah Batavia atau Jakarta.

Rumah Candra Naya saat Jepang Datang

Saat Jepang datang menguasai Indonesia tepatnya pada tahun 1942, Kwouh Tian Sek ditangkap dan dibawa ke suatu tempat . Pada tahun 1945, dia dinyatakan wafat.

Sejak tahun 1946, Candra Naya ditempati oleh sebuah komunitas yang bernama Perhimpunan  Sosial Sin Ming Hui. Komunitas memiliki kegiatan untuk membantu para masyarakat.

Awal Mula Disebut “Candra Naya”

Pada 1964, Sin Ming Hui berganti nama menjadi Tjandra Naja. Nama ini dibuat atas usul dari Lembaga Pembina Kesatuan Bangsa.

Saat itu, komunitas Tjandra Naja masih berada di rumah yang ada di Jalan Gajah Mada ini. Nah, mulai dari sini lah awal mula nama Candra Naya menjadi sebutan rumah yang bersejarah ini.

Rumah Candra Naya Saat Ini.

Sekarang Candra Naya udah ditetapkan sebagai cagar budaya dan gak boleh ada yang merobohkan mengubah bangunaan kuno ini. Ketetapan rumah ini sebagai Benda Cagar Budaya diresmikan pada tanggal 29 Maret 1993.

Kini Candra Naya Menjadi sebuah banguan kuno yang berdiri tegak diantara gedung hotel dan apartemen. Nah, ini menjadi keunikan tersendiri bagi rumah yang penuh sejarah.

Buat kamu yang mau datang ketempat ini untuk melihat secara langsung Candra Naya dan mempelajari lebih dalam sejarahnya, tentu bisa banget. Kamu gak perlu membayar tiket masuk karena gratis untuk semua pengunjung.

Oh ya, ada satu peraturan yang harus kamu tahu. Pengunjung yang dateng gak boleh berfoto dengan kamera profesional. Kamu boleh kok ambil foto bangunan ini, asalkan memotretnya pakai kamera handphone.

Baca Juga : Gajah Mada Food Street: Kawasan Kuliner di Jakarta

Penutup

Penasaran dengan bagaimana bentuk nyata dari rumah Candra Naya? Yuk kunjungi rumah bersejarah dan salah satu bagian dari cagar budaya Kota Jakarta ini. Ajak teman kamu biar perjalanan makin seru.

Buat kamu yang mau berkunjung ke Rumah Candra Naya, jangan lupa untuk pilih penginapannya yang di D’paragon ya. Selain letak antara keduanya berdekatan, fasilitasnya lengkap dan harganya ramah di kantong. Cek aja website D’paragon dan instagramnya. Oh ya, ada potongan harga special juga buat kamu yang reservasi melalui aplikasi D’paragon yang bisa kamu unduh di Playstore atau Appstore. Menarik bukan? Yuk Nginep di D’paragon!