Sejarah Tugu Jogja
Foto Diambil dari Dhie Maryadi Via Google Maps

Sejarah Tugu Jogja, Anak Kos Wajib Tahu! – Kamu pasti gak asing kan dengan Tugu Jogja? Tugu Jogja adalah tugu popular yang menjadi simbol Yogyakarta. Letaknya berada di perempatan jalan, tepatnya di titik pertemuan antara Jl. P. Mangkubumi, Jl. A.M Sangaji, Jl. Pangeran Diponegoro dan Jl. Jendral Sudirman.

Letaknya yang strategis, dimana ada 4 jalan yang mengarah ke Tugu Jogja, membuat banyak orang lalu-lalang di sekitar tugu. Itu alasannya kenapa tugu ini jadi sangat populer dan bikin orang yang datang ke kota gudeg ini rasanya kurang afdol kalau belum foto dengan latar belakang tugu.

Dibalik popularnya Tugu Jogja, ternyata bangunanya memiliki cerita sejarah yang cukup penting untuk kamu ketahui. Apalagi untuk anak kos yang tinggal di Jogja, sayang dong kalau kamu udah tinggal disana tapi belum tau sejarah dari ikon kota pelajar ini.

Oh ya, ada info menarik juga nih, untuk para traveller atau anak kos di Jogja yang sedang bingung cari rumah sewa. Kamu gak perlu repot kesana-kemari mencari tempat kos, karena ada D’paragon yang siap bantu kamu. Tinggal klik link website, nanti bakal dapet info lengkapnya.

Apa sih Cerita Sejarah dibalik Tugu Jogja?

Tugu Jogja punya cerita menarik dan bersejarah. Mulai dari cerita perebutan kekuasaan sampai akhirnya jadi tugu yang paling populer sekitar wilayah Yogyakarta bahkan di Indonesia. Hmm, kira-kira apa yang terjadi? Yuk simak runtutan sejarah Tugu Jogja:

Tahun 1755

Merupakan tahun dimana  awal mula Tugu Jogja dibangun. Tugu ini dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono 1, yaitu tokoh pertama yang membangun Keraton Yogyakarta. Beliau sering melakukan meditasi dengan cara menghadap ke arah Gunung Merapi. Akhirnya Sri Sultan 1 memutuskan membangun tugu sebagai poros imajiner yang mengarah ke gunung berapi yang sampai sekarang masih aktif.

Selain itu, Tugu Jogja juga dibangun sebagai lambang persatuan Yogyakarta dalam memerangi penjajah Kolonial Belanda. Dalam filosofi jawa, tugu ini menggambarkan Manunggaling Kawulo Gusti yang partinya semangat persatuan rakyat dan penguasa melawan penjajah.

Nama lain Tugu Jogja pada masa itu adalah Tugu Golong Gilig. Sebutan itu diambil dari dari bentuk bangunannya. Bagian tiang tugu berbentuk silinder atau dalam bahasa jawa disebut Gilig. Sedangkan puncak tugu berbentuk lingkaran atau Golong. Jadi jangan heran kalau ada yang menyebut Tugu Jogja dengan sebutan Tugu Golong Gilig

Tahun 1867

Sayangnya, pada tahun ini terjadi gempa yang mengakibatkan bangunan tugu rusak. Sekitar sepertiga bagian bangunan hancur akibat kuatnya gempa yang melanda Jogja pada saat itu. Selama beberapa waktu, bangunan ini didiamkan dalam keadaan terbengkalai

Tahun 1889

Pada tahun ini, Belanda mencoba sebuah strategi untuk merebut hati rakyat Yogyakarta. Caranya yaitu dengan cara memperbaiki Tugu Jogja yang hancur. Pasukan Belanda berharap dengan cara ini hubungan antara rakyat dan pemerintah akan rusak dan rakyat mempercayai Belanda sebagai pemimpin daerah. Akhirnya Pasukan Belanda merenovasi tugu tersebut.

Setelah perbaikannya selesai, ternyata apa yang diharapkan penjajah gak berhasil. Untungya rakyat masih berpihak kepada raja. Persatuan antara rakyat dan raja ini lah yang bikin Belanda gagal menguasai Kota Yogyakarta. Ibaratnya yang dialami Belanda pada saat itu seperti kata Samson di series Tuyul dan Mbak Yul, “gagal maning gagal maning”.

Masih pada tahun yang sama, tepatnya tanggal 3 Oktober 1889, Sri Sultan Hamengkubuwono meresmikan Tugu Jogja dengan formasi bangunan yang baru. Bentuk tiang silinder berubah menjadi persegi. Dibagian bawah tiang juga ditambah dengan nama pihak yang berperan dalam pembangunan tugu. Bagian puncaknya gak lagi bulat, tetapi kerucut. Tingginya juga lebih rendah, yang awalnya 25 meter berubah jadi hanya sekitar 15 meter saja.

Sejak diresmikan kedua kalinya, Tugu Jogja punya nama baru yaitu De Witt Paal. Sebutan itu diambil dari Bahasa Belanda yaitu witt yang artinya putih dan paal yaitu tiang. Karena pengucapannya agak sulit buat rakyat, ya jadinya mereka menyebutnya Tugu Pal Putih. Nah, buat kamu yang pernah denger sebutan itu, jangan bingung lagi ya. Tugu Pal Putih itu juga merupakan sebutan lain dari Tugu Jogja. Hmm, banyak juga ya namanya.

Sekarang

Kondisi Tugu Jogja sampai saat ini masih sangat terjaga, bahkan pemerintah setempat baru aja melakukan revitalisasi area sekitar. Tujuannya biar wisatawan atau warga sekitar Jogja yang dateng bisa nikmati suasana Tugu Jogja yang nyaman dan enak dipandang.

Saking estetiknya Tugu Jogja dan sekitarnya, gak sedikit Photographer atau Videographer memanfaatkannya jadi latar belakang foto atau footage yang menggambarkan lanskap Kota Yogyakarta. Emang ya, keindahan kota ini gak ada matinya.

Di sekeliling area tugu, ada kafe-kafe yang cocok untuk nongkrong yang instagramable. Nah pas banget nih buat anak-anak muda yang cari tempat kumpul bareng temen-temen. Kalau buat anak kos Jogja sih, pasti udah familiar sama tempat-tempat asik di sekitar tugu.

Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Ala Anak Kos

Penutup

Sekarang kamu udah tau dong sejarahnya Tugu Jogja. Menarik bukan? Cerita sejarahnya bikin kita merasa bangga sama rakyat dan raja pada masa itu yang berjuang mempertahankan wilayah yang hampir direbut oleh penjajah. Oh ya, cerita ini jangan cuma berhenti di kamu ya. Tapi ceritakan juga ke orang lain atau anak dan cucu kalian kelak agar sejarahnya gak terkikis zaman. Ingin liburan ke jogja ? bingung menginap dimana ? nginap di DParagon aja.