Martapura, salah satu kota di Indonesia yang merupakan penghasil intan terbesar di Indonesia.

Siapa yang belum pernah mendengar tentang kota Martapura? Belum? Belum pernah sama sekali?
Yaudah, nggak apa-apa. Martapura adalah sebuah kota yang berada di Kalimantan Selatan dan merupakan Ibu Kota Kabupaten Banjar.

Kota Martapura terletak sekitar 39 km dari Kota Banjarmasin. Lumayan jauh sih, tetapi jarak tersebut bukanlah sebuah tantangan yang berarti jika kamu adalah penggemar batu perhiasan seperti batu intan.

Yaps! Kota Martapura sangat terkenal karena merupakan wilayah penghasil intan dan pasar intan yang paling besar dan terkenal di sana adalah Pasar Intan Cahaya Bumi Selamat. Pasar ini bisa kamu jadikan menjadi salah satu destinasi utama saat wisata di Kalimantan Selatan.

Lalu apa saja sih yang bisa kamu lakukan di sana?

1. Berbelanja batu permata dan batu mulia lainnya.

wisata di kalimantan selatan
salah satu kios di pasar intan CBS via wisatakita.web.id

Begitu masuk area Pasar Intan Cahaya Bumi, kamu akan disambut dengan ruko-ruko yang berjejeran dan hampir semuanya menjual batu permata dan batu mulia lainnya. Bagi kamu yang datang dari luar Kalimantan, bisa nih menjadikan kesempatan berkunjung kesana sebagai peluang bisnis.

Selain bisa membeli batu permata atau batu mulia sebagai buah tangan dari Kalimantan Selatan, kamu pun bisa berbelanja secara grosir maupun eceran di sana, lalu kamu jual kembali saat tiba di pulau Jawa atau sekitarnya. Lumayan lho, intan di sana dihargai mulai dari Rp 20ribu dan bisa dijual kembali seharga Rp 50ribu sampai Rp 100ribu. Whoah… nampak menggiurkan ya. 🙂

Lalu apa sih yang menyebabkan batu intan di pasar tersebut sangat murah? Karena ternyata proses penggosokan yang dilakukan masih keukeuh menggunakan cara tradisional sehingga pecinta batu intan atau batu permata menyebutnya pesona dari batu intannya kurang memancar.

2. Selain berbelanja kamu pun bisa menambah wawasan dengan melihat berbagai jenis intan

wisata di kalimantan selatan
batu permata dan batu mulia via pulaubanuabanjar.com

Di sana kamu dapat melihat berbagai jenis batu intan yang merupakan intan asli Martapura. Tidak hanya berlian saja yang dijual, tetapi juga banyak jenis batu mulia lain yang di jual di sana seperti merah delima, zamrud, yakut, merah daging, mata kucing, biduri bulan, ruby, tashmarine, giok, mutiara, dan masih banyak jenis lainnya.

Selain batu permata asli Martapura, ternyata ada pula batu permata dari luar negeri yang di jual di sini. Hal ini disebabkan karena banyaknya pedagang asing yang datang ke Martapuramembawa ban baku batu permata, mereka biasanya datang dari berbagai berbagai negara, misalnya nih India, Afrika Selatan, Singapura, Birma, Malaysia, dan beberapa negara yang berada di Eropa.

Lalu bahan baku tersebut dijual kepada pengrajin setempat untuk digosok dan diolah menjadi batu cincin, liontin, giwang dan perhiasan lainnya. Makanya jangan heran jika saat jalan-jalan di Pasar Intan CBS kamu dapat menjumpai berbagai jenis intan.

3. Menjumpai transaksi unik yang dilakukan antara pedagang dan pendulang intan di salah satu sudut pasar

wisata di kalimantan selatan
salah satu alat untuk mengukur karat intan via nationalgeographic.co.id

Jika kamu menelusuri seluruh area pasar sampai ke area belakang pasar, maka kamu akan menjumpai beberapa orang yang berpenampilan biasa saja tetapi ternyata kaya raya.

Wait…maksudnya gimana nih? Ya, jadi ada beberapa orang yang melakukan transaksi jual beli intan tetapi si pedagang tidak memiliki sebuah ruko. Jadi mereka hanya berbekal sebuah kaca pembesar dan alat mirip plat seng untuk mengukur berat karat sebuah intan.

Kunjungi juga web untuk melihat destinasi wisata di Wesata.id

Hampir dari mereka berpakaian biasa, namun jangan salah, di dalam saku celana maupun baju terdapat banyak batu intan yang nilainya ratusan hingga jutaan rupiah. Pedagang dan pendulang sengaja melakukan transaksi seperti itu ketimbang menyewa sebuah toko, dan justru transaksi yang unik itu lah yang menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan yang berkunjung ke Martapura.