Tari Sembah Nyai

Tari Sembah Nyai termasuk tarian khas Betawi yang diiringi oleh alunan musik dari Gambang Kromong. Jika diamati dengan seksama, tari tradisional Sembah Nyai ini mempunyai unsur Melayu yang nampak pada beberapa gerakannya. Tidak tahu pasti kenapa bisa seperti itu.

Tari Lenggo Jingke

Tarian Lenggo Jingke merupakan bahasa Betawi yang artinya melenggang kaki sambil berjinjit, sesuai dengan unsur utama dalam gerak tarian ini, yakni berjinjit. Pada pertujukkannya, tarian adat ini dipentaskan oleh penari wanita dengan cara berkelompok.

Tari Nandak Ganjen

Berdasarkan dari pengertian perkata, Tari Nandak Ganjen terdiri dari dua kata yaitu Nandak dan Ganjen. Nandak berarti menari dan Ganjen berarti genit. Nah, tarian khas Betawi ini menggambarkan kegenitan dan kelincahan remaja yang tengah beranjak dewasa.

Tari Cokek

Tarian Cokek ini merupakan tarian interaktif, dimana penari akan membelitkan selendangnya pada penonton dan sang penonton dilarang untuk menolak menari bersama. Gambang Kromong juga menjadi musik pengiring utama dari tarian khas betawi ini. Tari cokek bisanya dipentaskan saat acara – acara besar digelar dan penari lazimnya mengenakan kebaya khusus, yang diberi nama kebaya cokek.

Tari Lenggong Manis

Tari Renggong Manis termasuk salah satu tarian tradisional yang berasal dari perpaduan berbagai budaya, yakni : Arab, Cina Klasik, Betawi dan India. Berdasarkan informasi yang didapat, tarian tradisional Betawi ini di awal – awal kemunculannya dipentaskan pada pertunjukan acara – acara resmi sebagai penyambut tamu undangan.

Alasannya, gerakan dinamis dan irama yang penuh keceriaan merupakan salah satu alasan kenapa Tari Renggong manis digunakan sebagai media penyambut tamu.

 

Tari Ngarojeng

Pada gerakan dasar Tari Ngarojeng terjadi karena terinspirasi dari musik Ajeng yang muncul dan berkembang di betawi pinggir. Musik Ajeng sendiri merupakan musik pengiring dalam acara pengantin tradisional betawi, tetabuhan iringan tersebutlah yang menjadi gerakan irama dasar tari Ngarojeng.