dparagon.com – Di zaman sekarang, seiring mudahnya akses mengunjungi negara lain tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan suami/istri yang juga dari negara lain. Dengan berkembangnya teknologi juga, ternyata juga mempermudah kita untuk bisa saling bertukar informasi dengan negara tetangga menggunakan bahasa yang dipahami. Nah, hal ini yang menyebabkan orang tua di zaman sekarang mulai mendidik anak mereka dengan 2 bahasa, yaitu bahasa ibu dan biasanya di Indonesia bahasa keduanya adalah bahasa inggris. Namun tidak menutup kemungkinan jika ibu menggunakan bahasa ibu miliknya, ayah menggunakan bahasa ibu miliknya, dan kemudian keduanya saling berkomunikasi dengan bahasa lainnya. Apakah anaknya akan bingung? Kok sepertinya sulit ya mengajari anak agar bilingual dengan bahasa berbeda-beda? Nah, yuk kita bahas mengenai masalah ini!

Bagaimana mengajari anak agar bilingual?

Ada beberapa cara untuk mengajari anak agar bilingual. Berikut adalah beberapa cara-caranya :

1. Menggunakan metode OPOL (One Person One Language)

2. Menggunakan OLOE (One Language One Environment)

3. Non-dominant home language without community support

Metode ini sering digunakan oleh imigran. Anak ini akan membutuhkan dukungan dan bantuan untuk mempelajari bahasa kedua, karena kedua orang tuanya yang hanya bisa satu bahasa.

Apakah anak akan bingung dengan dua bahasa yang dipelajarinya?

Jawabannya, tidak. Salah satunya dengan mengajari anak dengan metode OPOL(One Person One Language) yang sangat efektif digunakan untuk mengajarkan bahasa asing bagi anak jika orang tuanya menggunakan bahasa ibu yang berbeda. Mungkin anak akan menggabung-gabungkan satu kalimat dengan bahasa satu dan bahasa lainnya. Itu wajar, karena anak bilingual mempelajari 2 kosa-kata dari bahasa yang berbeda.

Apa manfaat dari memiliki lebih dari satu bahasa?

mengajari anak agar bilingual

    Lalu apa manfaat dari mengajari anak agar bilingual dengan bahasa yang berbeda-beda tersebut? Nah, salah satunya karena otak anak yang memiliki kemampuan bilingual selalu melakukan multi-tasking, beralih dari satu bahasa ke bahasa lain. Hal ini akan membantu anak menjadi lebih efektif dalam pekerjaan yang memang membutuhkan penyelesaian masalah. Dan kita tau bahwa kemampuan tersebut sangatlah diperlukan dalam kelas.

Kemudian, bagi anak-anak yang memiliki kemampuan selain yang sudah dimiliki disekolah, seperti anak yang bilingual. Mereka memiliki perspective yang sungguh sangat berbeda. Dengan bahasa berbeda, mereka juga memahami kultur lain yang berbeda, mereka juga lebih baik dalam memahami orang lain. Hal ini membuatnya “lebih pintar” dari anak lain yang monolingual.

 

Source : bilingualkidspot.comhuffingtonpost.com, bilingualkidspot.com