Grebeg Maulud Solo
Foto Diambil Dari Surakarta.go.id Via Google Image

Grebeg Maulud Solo, Anak Kost Harus Kenal!- Halo, Anak Kost Solo! udah tau belum kalau di solo ada salah satu acara budaya yang terkenal. Namanya Grebeg Maulud Solo. Sebagai anak muda, kamu wajib banget tahu apa sih sebuah acara adat yang sudah berlangsung selama ratusan tahun lamanya. Makanya, simak artikel ini sampi akhir ya!

Acara Grebeg Maulud  sering diselenggarakan oleh dua keraton yaitu Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Keraton Surakarta Hadiningrat. Meskipun namanya sama tapi keduanya punya karakteristik yang berbeda.

Nah, kali ini D’paragon gak tau bahasa keduanya. Artikel ini akan membahas lebih fokus tentang Grebeg Maulud Solo yang diadakan oleh Keraton Surakarta Hadiningrat.

Apa sih Grebeg Maulud Solo?

Ada pepatah yang mengatakan “Tak Kenal Maka Tak Sayang”. Itu lah sebabnya kamu harus tahu salah satu acara adat Solo yang satu ini, biar makin sayang sama kota tempat tinggalmu sekarang.

Makna Grebeg Maulud Solo

Pertama-tama kita bahas istilah Grebeg Maulud . Kata gebreb diambil dari bahasa jawa gumrebeg yang artinya riuh atau ramai dan diperluas menjadi ‘keramaian’ atau perayaan’.Sedangkan maulud adalah bahasa jawa yang punya arti Maulid atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Yes, Grebeg Maulud Solo adalah sebuah acara perayaan masyarakat Solo untuk memperingati hari lahir kelahiran Nabi SAW. Acara ini memadukan budaya agama Islam dan adat Jawa.

Waktu dan Tempat Penyelenggaraan

Grebeg Maulud Solo diadakan tepat pada hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, yaitu pada 12 Rabiul Awal tahun Hijriyah. Masyarakat Jawa biasanya menyebutnya dengan tanggal 12 Maulud.

Tempat diselenggarakannya acara yaitu di Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta dan Masjid Agung Surakarta. Dalam rangkaian acaranya juga ada arak-arakan yang dilakukan dari komplek keraton sampai halaman masjid.

Rangkaian Acara Grebeg Maulud Solo

Acara Grebeg Maulud Solo dimulai dengan acara arak-arakan 4 Gunungan. Gunungan itu terdiri dari dua gunungan Jaler dan dua Estri. Jaler artinya laki-laki dan Estri artinya perempuan. Gunungan ini berisi makan dan hasil bumi yang nantinya bakal diperebutkan oleh warga.

Dua jenis gunungan ini punya isi yang berbeda. Gunungan Jaler terdiri dari sayuran , seperti kacang panjang, tomat dan hasil bumi lainnya. Kalau Gunung Estri, terdiri makanan matang, seperti rengginang dan ketan dan lainya.

Gunungan diarak dari Komplek Keraton Surakarta menuju Masjid Agung Surakarta. Dalam perjalanannya, gunungan ini dikawal oleh prajurit keraton, abdi ndalem dan keluarga keraton. Selain itu gunungan juga diiringi oleh gamelan khas solo, yaitu Gamelan Kyai Guntur  madu dan Gamelan Kyai Guntur Sari.

Sesampainya di masjid, gunungan ini diberi doa oleh tokoh agama dari masjid keraton. Tujuan diberikan doa, salah satunya adalah agar makanan yang diberikan oleh Raja bisa menjadi sebuah keberkahan bagi siapa saja yang mendapatkannya dan seluruh masyarakat Solo.

Setelah rangkaian doa selesai, empat gunungan itu diberikan kepada masayarakat yang hadir. Dua Gunungan Jaler diletakkan di halaman masjid, sedangkan dua Gunungan Estri dibawa kembali ke halaman Keraton Kasunanan Surakarta  untuk warga yang ada disana.

Semua orang langsung buru-buru dan saling berebut ambil makanan di gunungan. Semua warga desak-desakkan demi dapet sayuran atau makanan. Dengan dapetin makanan itu mereka berharap bisa dapat keberkahan untuk hari-hari berikutnya.

Oh ya, acara Grebeg Maulud ini gak cuma dihadiri sama warga lokal aja, tapi juga ada banyak wisatawan dari luar daerah yang sengaja datang untuk bisa lihat acara adat dan berebut gunungan.

Untuk anak kost di luar Solo, gimana? Tertarik kan sama acara ini? Kalau nanti acara ini udah udah mau diselenggarakan lagi, kamu harus kesini. Lalu nginepnya di D’paragon deh.

Makna Gunungan Jaler dan Estri

Keempat gunungan yang ada di acara Grebeg Maulud ini gak cuma sekedar makan dari Raja Keraton Kasunanan Surakarta yang sengaja dibagi buat masyarakat aja loh. Gunungan ini punya makna tersendiri.

Pertama, kita bedah dari nama gunungan terlebih dahulu. Gunungan dengan nama Jaler (laki-laki) dan Estri (perempuan) menggambarkan kalau di dunia terdapat dua jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan.

Kemudian, makanan yang ada di kedua jenis gunungan punya makna yang berbeda. Gunungan Jaler terdapat sayuran dan beberapa hasil panen yang bertujuan untuk menggambarkan bahwa seorang laki-laki harus bekerja keras demi memenuhi kebutuhan keluarga. Sedangkan Estri, yang berisi masakan matang, punya makna kalau seorang perempuan harus bisa mengatur atau mengelola hasil kerja suami.

Grebeg Muludan Saat Pandemi Covid 19

Sayangnya, upacara adat tahunan kota Solo, yang selalu dirayakan sejak abad ke-15, harus diliburkan saat pandemi. Tujuannya untuk menghindari penyebaran virus covid 19. Yah, semoga saja pandemi ini segera berlalu dan acara-acara adat bisa terlaksana kembali.

Baca Juga: Sejarah Tugu Jogja, Anak Kost Jogja Wajib Tahu!

Penutup

Gimana? Sekarang kamu udah tau kan apa sih Grebeg Maulud Solo. Kalau pandemic sudah selesai, pokoknya kamu, para anak kost Solo, wajib banget ikut acara ini. Anak kost dari kota lain juga boleh banget biar makin banyak pengetahuannya tentang ada dan budaya.

Ngomong-ngomong Kota Solo, D’paragon juga menyediakan berbagai macam kost di kota ini dengan fasilitas yang bisa kamu cocokin sesuai kebutuhan. Coba deh cek website D’paragon, ada banyak hunian eksekutif dengan harga ekonomis. Jangan lupa cek pula instagramnya. Kalau bisa follow juga bisa biar bisa ikutin info update terkini dari D’paragon.